“Ketika Merasa Baik, Sulit Diperbaiki” Oleh Sufi Sang Penyair

interaks | 16 January 2025, 11:24 am | 30 views

 

INTERAKSIMEDIAGLOBAL.COM || Surabaya 16 Januari 2025, Sebaris kalimat penuh makna tertoreh dalam keheningan, membawa pesan mendalam tentang kesadaran diri. “Ketika seseorang itu merasa dirinya baik, maka seseorang tersebut sulit untuk diperbaiki.” Pernyataan ini tidak sekadar kata-kata, tetapi cermin yang menyoroti salah satu sifat manusia: keengganan untuk berubah saat merasa dirinya sudah benar.

 

Kalimat ini menggugah pertanyaan mendasar. Mengapa merasa “cukup baik” bisa menjadi penghalang untuk perbaikan diri? Dalam kehidupan, sering kali manusia terjebak dalam ilusi kesempurnaan. Perasaan puas atas kebaikan yang dimiliki menciptakan zona nyaman yang membuat seseorang enggan membuka hati untuk kritik atau nasihat.

 

Bukan berarti kita tak boleh menghargai kebaikan dalam diri. Namun, rasa cukup ini harus diimbangi dengan kesadaran bahwa tak ada manusia yang sempurna. Selalu ada ruang untuk belajar, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

 

Sebagai penutup, sebuah doa sederhana menyertai pesan ini: Semoga Allah SWT menjaga siapapun yang menulisnya. Kalimat ini mengingatkan kita untuk mendoakan sesama, siapa pun mereka, sebagai bentuk empati dan kasih sayang.

 

Di tengah dunia yang penuh kegaduhan, kata-kata dari “Sufi Sang Penyair” ini membawa ketenangan dan refleksi. Sebuah ajakan untuk terus rendah hati, membuka hati untuk nasihat, dan tidak pernah berhenti memperbaiki diri. Karena di sanalah letak kekuatan sejati seorang manusia.

 

Bambang Tri Kasmara

Berita Terkait