

INTERAKSIMEDIAGLOBAL.COM || Surabaya, Selasa 10 Desember 2024 Dalam perjalanan hidup, banyak orang menganggap pangkat dan jabatan sebagai simbol keberhasilan. Namun, ada momen di mana kita akan menyadari bahwa semua itu hanyalah fana. Ketika waktu berlalu, pangkat tinggi dan jabatan penting tidak lagi memiliki arti. Apa yang tersisa adalah amal perbuatan dan warisan moral yang kita tinggalkan.
Al-Quran, kitab suci umat Islam, memberikan panduan yang jelas tentang arti hidup yang sejati. Dalam ayat-ayatnya termaktub peringatan untuk menjauhi kezaliman dan memakan harta haram. Kehidupan dunia adalah ujian, tempat manusia diuji dengan kekuasaan, kekayaan, dan kesempatan. Tetapi, apa yang kita perbuat di dunia akan menentukan kehidupan kita di akhirat kelak.
Ujian di Puncak Kejayaan
Keberhasilan di dunia sering kali membawa godaan besar. Ketika seseorang mencapai puncak kejayaan, ia dihadapkan pada pilihan: apakah akan tetap berada di jalan yang benar atau menyimpang demi kepentingan pribadi. Zalim terhadap orang lain atau memanfaatkan posisi untuk keuntungan yang tidak halal adalah tindakan yang dikecam, baik oleh hati nurani maupun ajaran agama.
Dalam Al-Quran, Allah mengingatkan bahwa harta yang diperoleh secara haram bukan hanya merugikan pemiliknya, tetapi juga menciptakan kerusakan dalam kehidupan sosial. “Dan janganlah kamu memakan harta di antara kamu dengan cara yang batil…” (QS. Al-Baqarah: 188). Ayat ini menegaskan bahwa keberhasilan sejati tidak datang dari jalan yang melanggar hukum atau merugikan orang lain.
Hikmah dari Kehidupan
Pada akhirnya, yang kita bawa ke akhirat bukanlah pangkat, jabatan, atau kekayaan, melainkan amal perbuatan kita. Kehidupan dunia adalah kesempatan untuk menanam kebaikan yang hasilnya akan kita panen di akhirat. Dalam berbagai kisah nyata, kita sering melihat bagaimana kekuasaan yang disalahgunakan berujung pada kehancuran. Sebaliknya, mereka yang menjunjung keadilan dan menjauhi kezaliman akan dikenang sebagai teladan.
Pesan untuk Generasi Masa Kini
Kejayaan bukanlah tujuan akhir, melainkan alat untuk menciptakan kebaikan. Ketika diberi pangkat dan jabatan, jadikan keduanya sebagai amanah untuk melayani sesama, bukan untuk menzalimi. Jauhilah harta yang diperoleh dengan cara batil, karena itu akan menjadi beban yang berat di dunia dan akhirat.
Renungan ini mengingatkan kita untuk selalu memegang teguh nilai-nilai yang termaktub dalam Al-Quran. Kehidupan adalah perjalanan menuju akhirat, dan amal kebaikan adalah bekal sejati yang tidak pernah usang oleh waktu. Mari jalani hidup dengan menjunjung kebenaran, menjauhi kezaliman, dan menjaga amanah, karena pada akhirnya, pangkat dan jabatan hanyalah titipan yang akan dipertanggungjawabkan.
Bambang Tri Kasmara
