Anniversary Dua Tahun Satrio Pandowo Sejati: Semangat Lestarikan Seni Jaranan di Tengah Kota

interaks | 24 June 2025, 13:41 pm | 111 views

Anniversary Dua Tahun Satrio Pandowo Sejati: Semangat Lestarikan Seni Jaranan di Tengah Kota

 

INTERAKSIMEDIAGLOBAL.COM || Surabaya, 24 Juni 2024 — Di tengah hiruk-pikuk Kota Surabaya yang modern, masih ada getar budaya yang tak pernah padam. Hari itu, malam cerah di kawasan Pujasera Pemuda Pancasila, Jalan Bintang Diponggo Kav. 864, dihiasi warna-warni kostum tradisional, suara kendang yang menggema, dan sorak penonton yang terpesona. Semua menyatu dalam satu perayaan: Anniversary 2 Tahun Satrio Pandowo Sejati.

 

Kelompok seni jaranan ini bermarkas di Jalan Kupang Gunung Barat 8/22, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya. Di bawah pimpinan Bapak Sugiono, kelompok ini tumbuh menjadi pelestari budaya yang aktif, menjaga tradisi Jawa Timur tetap hidup, bahkan di tengah lingkungan urban yang cepat berubah.

 

“Awalnya hanya sekumpulan warga yang cinta jaranan,” ujar Sugiono, mengenang masa awal berdirinya kelompok ini. “Tapi sekarang kami sudah tampil di berbagai acara, dari kampung hingga kota, dan bahkan diundang di luar Surabaya.”

 

Pentas Budaya, Panggung Identitas

 

Acara peringatan ulang tahun ini menampilkan berbagai segmen pentas jaranan: mulai dari tari-tarian kuda lumping yang mistis, atraksi trance yang menegangkan, hingga penampilan barongan dan gamelan live. Bukan hanya tontonan, tapi juga menjadi ruang perjumpaan identitas budaya.

 

Ratusan penonton hadir — dari warga sekitar, komunitas seni, hingga pengunjung umum. Banyak yang membawa keluarga, memperkenalkan anak-anak mereka kepada budaya warisan leluhur. “Saya bawa anak saya, biar dia tahu ini bagian dari darah kita,” ucap Pak Dimas, salah satu penonton yang datang dari daerah Banyu Urip.

 

Selain pertunjukan, panitia juga menyediakan stan UMKM berisi kuliner khas dan kerajinan tangan. Kegiatan ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga wadah pemberdayaan ekonomi lokal, menjadikan budaya bukan hanya hidup, tapi juga memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.

 

Membangun dari Akar, Menuju Masa Depan

 

Jaranan sering kali dipandang sebelah mata: dianggap mistis, kampungan, atau hanya hiburan rakyat jelata. Namun bagi Satrio Pandowo Sejati, jaranan adalah cerminan nilai-nilai keberanian, solidaritas, dan spiritualitas. Di era sekarang, mereka membuktikan bahwa seni tradisional tetap relevan, bahkan dibutuhkan sebagai pengingat jati diri.

 

Bapak Sugiono dan timnya tidak hanya melatih anggota dalam hal gerakan dan musik, tetapi juga menyisipkan nilai disiplin, tanggung jawab, dan kerja tim. “Kami ingin anak-anak muda tumbuh dengan bangga menjadi bagian dari budaya ini. Bukan malu, tapi bangga.”

 

Dengan semangat itu, mereka terus berlatih, tampil, dan bermimpi lebih jauh: suatu hari nanti membawa jaranan Surabaya ke pentas nasional, bahkan internasional.

 

Jurnalis: Purwanto

Berita Terkait