Menteri Wihaji: Pramuka Siaga Kependudukan, Tiga Pantangan untuk Masa Depan Generasi Muda

interaks | 16 December 2024, 22:37 pm | 82 views

 

INTERAKSIMEDIAGLOBAL.COM || Jakarta, 16 Desember 2024 – Aula Kantor Pusat Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) dipenuhi oleh ratusan anggota Pramuka yang mengikuti Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Kegiatan bertema “Pramuka Peduli Kependudukan Dalam Rangka Mendukung Gerakan Ayah Teladan” ini diresmikan langsung oleh Mendukbangga/BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd.

 

Acara ini bertujuan memperkuat wawasan kependudukan di kalangan generasi muda melalui pendekatan berbasis kegiatan ekstrakurikuler, khususnya Pramuka.

 

Edukasi Berbasis Kegiatan Kesiswaan

 

Dalam sambutannya, Wihaji menegaskan bahwa Kementerian telah bekerja sama dengan berbagai mitra untuk meningkatkan pemahaman generasi muda tentang kependudukan.

“Kami mengembangkan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) yang terintegrasi dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dasar dan menengah,” ujar Wihaji.

 

Mantan Bupati Batang itu menekankan bahwa Pramuka memiliki potensi besar untuk mendukung program Banggakencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana). Program ini mencakup berbagai inisiatif, seperti Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), Generasi Berencana (GenRe), dan Pramuka Peduli Kependudukan (Pramuka PK).

 

“Melalui kegiatan Pramuka, nilai-nilai program Banggakencana lebih mudah terinternalisasi pada generasi muda,” tambahnya.

 

Tiga Pantangan untuk Generasi Muda

 

Kepada peserta SSK, Wihaji berpesan tentang tiga pantangan utama yang digaungkan Duta GenRe sebagai bekal generasi muda:

 

1. Hindari Pernikahan Dini:

“Pernikahan dini dapat meningkatkan risiko stunting. Idealnya, perempuan menikah di usia 21 tahun dan laki-laki di usia 25 tahun,” jelas Wihaji.

 

 

2. Jauhi Seks Bebas:

Seks pranikah dianggap sebagai ancaman serius bagi masa depan remaja.

 

 

3. Hindari Narkoba:

Penggunaan narkoba merusak potensi generasi muda dan masa depan bangsa.

 

 

 

Gerakan Ayah Teladan (GATE)

 

Selain membahas pendidikan kependudukan, Wihaji juga memperkenalkan Gerakan Ayah Teladan (GATE), yang bertujuan mendorong keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan.

“Ayah jangan hanya memberikan solusi ekonomi, tetapi juga sentuhan psikis dan kasih sayang,” tegasnya.

 

Menurut Wihaji, pengasuhan yang optimal membutuhkan peran seimbang dari ayah dan ibu untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan tahan lama antara orang tua dan anak.

 

Pramuka sebagai Agen Perubahan

 

Sekolah Siaga Kependudukan menjadi langkah konkret pemerintah dalam memanfaatkan Pramuka sebagai agen perubahan. Dengan integrasi program-program kependudukan ke dalam kegiatan Pramuka, generasi muda diharapkan lebih siap menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan kesehatan di masa depan.

 

“Melalui Pramuka, kita tidak hanya membangun kedisiplinan dan nasionalisme, tetapi juga generasi yang tangguh dan peduli pada persoalan kependudukan,” tutup Wihaji.

 

Sumber: Kemendukbangga/BKKBN

 

Bambang Tri Kasmara

Berita Terkait