

INTERAKSIMEDIAGLOBAL.COM || JAKARTA, Langkah strategis diambil oleh Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Koperasi dalam upaya memberdayakan kawasan transmigrasi di Indonesia. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat pada Selasa (26/11/2024), Menteri Transmigrasi Ifitah Sulaiman Suryanagara dan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi diterima oleh Menteri Koperasi Budi Arie dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta.
Diskusi tersebut bertujuan menjalin kemitraan untuk membangun koperasi di 152 kawasan transmigrasi yang tersebar di seluruh Indonesia, yang saat ini dikenal sebagai lumbung pangan nasional. Kawasan tersebut memproduksi bahan pangan pokok seperti beras, jagung, dan kedelai. “Koperasi adalah soko guru perekonomian, dan kehadirannya sangat dibutuhkan untuk memberdayakan petani di kawasan transmigrasi,” ujar Viva Yoga.
Koperasi sebagai Penggerak Ekonomi Kawasan
Viva Yoga menjelaskan bahwa koperasi dapat menjadi solusi untuk memfasilitasi berbagai kebutuhan petani di kawasan transmigrasi. Dengan koperasi, petani dapat menjual hasil pertanian mereka melalui mekanisme yang menguntungkan. Selain itu, koperasi juga menyediakan sarana produksi pertanian seperti pupuk, yang distribusinya akan langsung ke penerima manfaat seperti kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan).
“Melalui koperasi, petani tidak hanya dimudahkan dalam distribusi pupuk, tetapi juga dalam mendapatkan harga jual hasil tani yang lebih baik. Kami akan terus mendorong pembentukan koperasi di kawasan transmigrasi agar para petani semakin berdaya,” tambah Viva Yoga.
Dukungan Pembiayaan untuk Koperasi
Kemitraan ini semakin kokoh dengan komitmen Kementerian Koperasi untuk memberikan dukungan pembiayaan koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM. Dengan akses mudah terhadap pembiayaan modal kerja, koperasi di kawasan transmigrasi dapat beroperasi lebih efektif.
“Dengan model pembiayaan yang terintegrasi, para transmigran akan mampu mengakses modal koperasi dengan mudah. Ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan taraf hidup mereka,” kata Viva Yoga.
Mengembangkan Kawasan Ekonomi Baru
Kolaborasi antara dua kementerian ini diharapkan tidak hanya meningkatkan taraf hidup para transmigran, tetapi juga menciptakan kawasan ekonomi baru di sekitar wilayah transmigrasi. Kawasan-kawasan ini memiliki potensi besar untuk berkembang sebagai pusat ekonomi berbasis pertanian.
“Sinergi Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Koperasi ini adalah langkah baik untuk meningkatkan kesejahteraan para transmigran dan masyarakat sekitar. Dengan koperasi sebagai penggerak ekonomi, kawasan transmigrasi dapat tumbuh menjadi pusat ekonomi baru,” ungkap Viva Yoga, yang juga mantan anggota Komisi IV DPR.
Dengan semangat kolaborasi ini, diharapkan koperasi akan menjadi instrumen penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi kawasan transmigrasi sekaligus memperkokoh sektor pangan nasional.
Bambang Tri Kasmara
