

Jember, (Jum’at 04/07/25 ) interaksimediaglobal.com — Dugaan praktik “pelepas” terhadap para Tersangka kembali mencuat ke Permukaan, kali ini terkait kasus Pencurian kabel primer di wilayah Taman Sari, tepatnya di depan pom bensin Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.
Kasus yang sempat ditangani Satreskrim Polres Jember ini justru menimbulkan tanda tanya besar atas integritas Aparat penegak hukum di wilayah tersebut.
Peristiwa bermula pada Senin, 16 Mei 2025 sekitar pukul 16.00 WIB, ketika petugas Satreskrim Polres Jember mendapati aktivitas pemindahan hasil galian kabel ke dalam truk. Sebanyak sembilan orang ditangkap beserta dua unit truk bermuatan kabel primer seberat kurang lebih 300 kg.
Namun, semua dalih diproses secara hukum, padahal para pelaku justru dikabarkan telah bebas tak lama setelah ditangkap. kuat dugaan, pelepasan ini melibatkan transaksi uang dalam jumlah fantastis. Informasi yang dihimpun menyebut adanya permintaan uang hingga Rp 350 juta yang kemudian disepakati sebesar Rp 170 juta agar para pelaku dan truk dilepaskan pada hari itu juga
Tak hanya itu, para pekerja galian kabel juga mengaku bahwa saldo ATM mereka turut dikuras oleh oknum polisi, masing-masing sejumlah Rp 13,5 juta, Rp 11 juta, dan Rp 3,6 juta.
Menurut narasumber yang enggan disebutkan namanya, para pekerja merupakan bagian dari vendor yang beralamat di Surabaya, Jember, dan Brebes, Jawa Tengah. Mereka adalah MSHR, RH, WST, dan KSM.
“Miris melihat kinerja Polres Jember, sudah diberi Rp 170 juta, mereka juga tega menguras ATM para pekerja kasar,” ujarnya.
Tak lama setelah transaksi itu, para pelaku yang semula ditahan terlihat telah kembali ke aktivitas mereka. Tim media bahkan memastikan hal ini dengan mendatangi lokasi kerja salah satu tersangka yang kini telah menghirup udara bebas.
Praktik seperti ini dinilai mencederai semangat pemberantasan kejahatan sebagaimana yang selalu digaungkan Presiden RI dan Kapolri, yang tegas menolak segala bentuk kompromi terhadap kejahatan termasuk Narkoba, perjudian online, dan pencurian yang kian marak.
“Patut dipertanyakan kinerja para oknum polisi Polres Jember. Ini bukan hanya soal uang, tapi soal hilangnya kepercayaan publik terhadap institusi penegak hukum,” tegas narasumber
Jika benar terjadi, praktik ini bukan hanya mencoreng nama baik institusi, tetapi juga mempermalukan POLRI di seluruh Indonesia ,menjadi catatan buat oknum supaya tahu diri dan memperlihatkan Kepada masyarakat, harapannya agar Mabes Polri segera turun tangan dan mengevaluasi secara menyeluruh kinerja Aparat di daerah Jawa Timur” Tutupnya
Red
